CeloteHany

penulis lepas yang menyukai darat, laut, dan langit

May 17, 2018

Cerita Ramadhan dari Hutan

Ngga terasa sekarang sudah masuk bulan Ramadhan tahun 1439 H. Apa kabar Iman? Semoga masih tetap kokoh di jalan lurus-Nya ya, aamiin.

Bicara tentang Ramadhan, sudah pasti bulan ini merupakan bulan yang istimewa bagi umat islam. Bagaimana tidak, hanya di bulan ini lah muslim dan muslimah di uji kesabarannya dalam menahan hawa nafsu. Nah bedanya dengan bulan-bulan lainnya apa? Bedanya di dalam yang penuh berkah ini, ganjaran bagi mereka yang beribadah kepada Allah dengan niat tulus ikhlas akan dilipat gandakan. Bukan hanya itu, di bulan ini juga terdapat banyak peristiwa istimewa, diantaranya yaitu turunnya kita suci Al-Qur’an dan malam Lailatur Qodr. So, walaupun sedang berpuasa, di bulan ini bukan waktunya bagi umat islam untuk bermalas-malasan ya.

Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata
Bicara Ramadhan, pengalaman menarik apa nih kira-kira yang pernah kamu alami di bulan Ramadhan? Kalo saya, pernah mengalami masa-masa Ramadhan di tengah Hutan. Yaps, tepatnya tahun 2015 lalu. Saya dan teman-teman yang kebetulan sedang melakukan ekspedisi bersama organisasi di kampus saat itu sempat menikmati rasanya berpuasa di hutan Taman Nasional Gunung Tambora kurang lebih 10 hari. Mau tahu rasanya puasa di tengah hutan?


Puasa di tengah hutan itu…

1.  Merasakan begitu dekat dengan Sang Pencipta Alam

Di hutan kamu bakal merasakan bahwa kamu itu kecil dibandingkan dengan semua ciptaan Allah yang ada di bumi. Kamu akan merasakan rasanya berada di atas gunung yang besar, banyak pohon, aliran sungai, dan merupakan habitat bagi beragam satwa liar. Di hutan juga kamu bisa merasakan kedamaian karena terbebas dari hiruk pikuk suasana kota yang ramai.


di Hutan
(dok. Surili)

Mau menangkap ular
(dok. Surili)

2. Lebih solid dengan teman


Karena merasakan hidup di tempat yang sama dengan kegiatan yang sama, yaitu pengamatan di lapang, kamu akan merasa sehati banget sama temen kamu. Dari mulai masak sahur, sahur, pengamatan, masak buka puasa, buka puasa, sampe solat tarawih berjamaah kamu akan merasakan bahwa mereka itu, temen kamu. Yaiyalah ..

Kebersamaan ketika di lapang
(dok. Surili)

3. Waktu solat tanpa suara azan


Salah satu hal yang bakal kamu rindukan ketika tinggal di tengah hutan yang jauh dari keramaian adalah suara azan. Yaps karena di hutan itu ngga ada masjid. Waktu solat hanya berpatokan pada jadwal solat yang ada di HP. Sampai-sampai waktu sahur kamu pun tak berjeda, hingga matahari terbit. Yang ini jangan ditiru ya ..

4. Masak bahan makanan dari hutan

Di hutan kamu bisa menemukan banyak bahan makanan, mulai dari pakis, rebung, hingga jamur hutan. Yang pasti sebelum mengkonsumsinya kamu harus menanyakan pada masyarakat lokal dulu ya, biasanya mereka lebih tahu mana yang bisa dimakan mana yang tidak. Dulu pas kuliah pernah diajarin sama dosen, biasanya yang berwarna mencolok itu beracun, jadi jangan asal makan ya.

5. Waktu berjalan lebih cepat


Kalo ini sebenernya ngga hanya bakal kamu rasakan ketika di hutan. Intinya karena seharian full buat ambil data, kamu ngga sendirian, jadi ngga berasa tau-tau udah waktunya buka puasa. Dan ketika kamu berada di hutan di atas gunung itu matahari terbenam lebih cepat.



6. Ngga cepet haus

Karena kelembaban di hutan itu tinggi, kamu ngga akan ngerasa cepet haus. Apalagi denger suara aliran sungai yang bikin kamu berasa seger terus seharian.

7. Mudah bangun sahur 

Kalo ini sebenernya ngga hanya waktu sahur, ini juga bikin kamu bakal susah tidur karena udara yang super dingin ditambah serbuan nyamuk hutan yang ngiung-ngiung di kuping. Makanya kadang-kadang kita sahurnya jam 2, lalu tidur sampai subuh.

8. Makan apapun terasa nikmat

Dengan tinggal di hutan kamu akan merasa bersyukur dengan setiap menu makanan yang tersaji. Mau itu hanya tempe, ikan asin, mie rebus, atau mungkin oseng-oseng daun pakis. Apalagi jika bahan makanan kamu terbatas dan tidak memungkinkan untuk mencarinya di warung. Ya karena memang di hutan itu ngga ada warung.



9. Air sungai + jasjus jadi kenikmatan hqq


Kalo ini saya rasa ngga hanya dialami ketika bulan puasa. Ketika hari-hari biasa pun di tengah hutan, kenikmatan yang tiada tara itu ketika nemu aliran sungai yang jernih ditambah stok jasjus di kantong. Walaupun menurut beberapa artikel yang pernah saya baca, di sungai itu bayak E. colli nya tapi sungguh untuk menahannya tidak mudah. Karena segernya air sungai yang dingin-dingin nyess itu loh.

10. Merindukan rumah


Kalo ini bukan hanya di hutan ya, di mana pun kamu berada ketika jauh dari rumah pastinya kamu akan rindu banget sama suasana rumah. Rindu masakan Bunda, rindu berantem sama saudara gegara berebut makanan sahur maupun buka, rindu solat subuh berjamaah bareng keluarga, rindu ngejailin adik yang hanya kuat puasa setengah hari, dan masih banyak lagi.


Kalau kamu, punya pengalaman menarik apa dengan bulan Ramadhan? Semoga Ramadhan kali ini kita bisa terus memperbaiki diri dan keimanan kita ya. Dimanapun kita berada, semoga senantiasa dalam lindungan Allah SWT, aamiin Yaa Rabbal’alamiin..




P.S Ditulis di hari Ramadhan ke-1 tahun 1439 H

*Mohon maaf dokumentasinya cuma sedikit, saya lupa nyimpennya dimana, mungkin disimpan di hati saya, eaaaa.




1 comment: