CeloteHany

penulis lepas yang menyukai darat, laut, dan langit

July 3, 2018

Shinrin-Yoku : Menghilangkan Stress dengan Pergi ke Hutan

Kehidupan masyarakat urban yang sehari-harinya dibebani oleh rutinitas pekerjaan ternyata dapat meningkatkan level stress. Jakarta, sebagai ibu kota Indonesia dinobatkan sebagai kota dengan tingkat stress yang cukup tinggi, yaitu peringkat ke-Enam dari 150 kota (Zipjet 2017).

Bangunan tinggi dengan pemandangan dan bau tidak sedap dari selokan atau parit di sebelahnya, ditambah hiruk pikuk kemacetan yang dihadapi saat pergi dan pulang bekerja menjadi salah satu penyebab meningkatnya level stress. Kalau sudah begini, sebelum kamu tambah stress dan bisa berakhir pada tindakan yang tidak diinginkan, ada baiknya kamu pergi ke Hutan terdekat.

Pengertian hutan sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang No.41 tahun 1999 tentang Kehutanan adalah “Suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.”

Hutan memiliki banyak manfaat, selain sebagai tempat tinggal bagi berbagai jenis makhluk hidup, sumber plasma nutfah, sumber air, hutan juga memiliki manfaat bagi kesehatan. Berbicara terkait kesehatan, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan sehat itu?

Sehat dalam KBBI berarti "terbebas dari rasa sakit", baik fisik maupun psikis. Dan ternyata hutan memiliki kemampuan untuk menciptakan keduanya. Sebuah penelitian di Jepang telah membuktikan dengan berjalan kaki di tengah hutan selama 15 menit mampu menurunkan tingkat stress dan detak jantung. Hutan juga terbukti bermanfaat untuk mengurangi depresi dan kegelisahan pada penderita stroke yang tidak dapat ditangani melalui standar farmakologi.

Shinrin-Yoku atau forest bathing atau secara harfiah dalam bahasa Indonesia mandi di tengah hutan. Tenang maksud mandi disini adalah bukan dalam artian mandi yang menggunakan air. Mandi disini maksudnya adalah menikmati secara mendalam atau membenamkan diri dalam suasana, kondisi, dan atmosfer hutan melalui kelima indera yang kita miliki (penglihatan - penciuman - pendengaran - peraba - perasa). 

Shinrin-Yoku (SY) telah dikenal lama oleh masyarakat Jepang sejak tahun 1980an. SY biasa dijadikan cara untuk menjaga kesehatan ataupun sebagai media pengobatan dari berbagai jenis penyakit secara alami. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa SY bermanfaat untuk menjaga sistem kekebalan tubuh melalui peningkatan sel NK, mencegah kanker, menurunkan tekanan darah, mencegah dan mengurangi stress, dan masih banyak lagi. Hal tersebut dapat terjadi karena kelima indera kita merekam apa yang ditangkap dan membawa sinyal menuju otak yang dapat mempengaruhi emosi dan hormon dalam tubuh.

Indera Penglihatan


Ini di Kebun Teh, tapi sebelahnya Hutan kok
Gabungan pemandangan dari sekelompok pohon, semak, terna, herba, rerumputan, serasah hutan, langit hutan berbingkai tajuk pohon, atau mungkin lukisan keindahan air terjun yang mengalir dari sela bebatuan. Banyak penelitian yang telah membuktikan bahwa dengan melihat pemandangan yang indah dapat menurunkan tekanan darah.

Dan ternyata dari sebuah penelitian, dimana sebuah ruangan yang mengadopsi suasana hutan ke dalam desain interior nya juga dapat mempengaruhi tekanan darah, semakin banyak interior yang terbuat dari kayu, semakin tinggi penurunan tekanan darah.

Jadi kalau kamu ingin setiap hari merasa rileks dan nyaman di dalam rumah bisa nih ciptain suasana hutan di dalam rumah ala kamu.

Indera Penciuman 

Bunga Anggrek
Aromatheraphy yang dihasilkan dari alam dapat berasal dari dedaunan, bunga, buah, hingga batang dari tumbuhan yang ada di hutan terbukti dapat menurunkan tekanan darah. Salah satu yang berperan adalah kehadiran dari fitonsida yang dimiliki oleh setiap jenis tumbuhan. Jumlah fitonsida dalam hutan tergantung dari iklim, musim, dan jenis tumbuhan yang tumbuh di dalam hutan.

Salah satu jenis tumbuhan yang banyak mengandung fitonsida adalah tumbuhan dengan daun jarum, seperti pinus. Nah, sekarang kan lagi banyak banget hutan pinus yang nge-hits buat tempat foto-foto, coba deh sesekali jangan hanya nikmati keseruan foto-fotonya tapi coba sambil sesapi bau hutan dengan indera penciuman mu.





Indera Pendengaran

Aliran Sungai

Kicau burung, suara jangkrik, tonggeret, gesekan dedaunan akibat angin, atau mungkin suara aliran sungai. Dari sebuah penelitian membuktikan ketika seseorang diperdengarkan suara dari mesin turbin tekanan darahnya meningkat dan menurun secara signifikan ketika diperdengarkan suara aliran sungai.

Indera Peraba

Merasakan Hutan

Merasakan permukaan batang pohon, daun, atau mungkin tekstur tanah dan bebatuan sambil berjalan ternyata dapat menghilangkan stress dan memperlancar peredaran darah. Tapi ingat, menyentuh dan bukan merusak ya, kadang kan sering tuh tangannya iseng metik daun atau bunga yang kelihatannya cantik. Kalau pun ingin membawa yang ada di alam coba ambil yang emang sudah jatuh ya.


Indera Perasa

Nah kalau yang satu ini dapat kamu rasakan ketika mencicipi jamuan dari hutan, bisa berupa makanan atau mungkin minuman. Dari dulu sudah banyak orang yang memanfaatkan hutan sebagai sumber pangan. Hingga kini, banyak penelitian yang telah memanfaatkan tumbuhan dari hutan sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Namun perlu diingat bahwa pemanfaatan langsung dari alam sebaiknya jangan berlebihan ya, karena dampaknya bisa jadi adalah kepunahan dari suatu jenis. Pemanfaatan yang baik adalah dengan melakukan budidaya, sehingga jenis yang dimanfaatkan dapat tetap lestari.


Kopi dari Hutan


Kalau kamu termasuk orang yang super sibuk dan ngga punya waktu untuk pergi ke Hutan yang jauh-jauh, sebenernya bisa kok manfaatin Hutan Kota terdekat. Jakarta punya 7 Hutan Kota yang bisa kamu kunjungi kapanpun, yaitu

  1. Hutan Mangrove Pantai Indah Kapuk
  2. Hutan Kota Srengseng
  3. Hutan Kota Kemayoran
  4. Hutan Kota Pesanggrahan Sangga Buana
  5. Taman Honda Tebet
  6. Hutan Kota Cijantung
  7. Taman Cattleya Tomang


Jadi masih bingung bagaimana cara menghilangkan stress? Ayo pergi ke Hutan, dan lakukan Shinrin-Yoku.





Sumber :

Margaret M. Hansen, Reo Jones and Kirsten Tocchini. Shinrin-Yoku (Forest Bathing) and Nature Therapy: A State-of-the-Art Review. International journal of Environmental Research and Public Health.

Yuko Tsunetsugu, Bum-Jin Park, and Yoshifumi Miyazaki. Trends in research related to “Shinrin-yoku” (taking in the forest atmosphere or forest bathing) in Japan. Environ Health Prev Med. 2010 Jan; 15(1): 27–37. Published online 2009 Jul 9. doi:  10.1007/s12199-009-0091-z.



No comments:

Post a Comment