CeloteHany

penulis lepas yang menyukai darat, laut, dan langit

August 21, 2014

Purworejo, Yogyakarta, Jepara, and Semarang :D

Holla, well now, I want to tell you about my traveling in Center of Java J
hehe sebenernya ini adalah sebuah traveling yang tidak direncanakan sama sekali, dan tidak di budget kan untuk dilakukan.. tapi alhamdulillah ditengah kegalauan bersama seorang teman (Desy Fristanti) di kampus untuk menghabiskan waktu liburan semester genap ini..

Karena kebetulan tanggal 16 Juli 2014 saya dan tiga orang teman saya yang tergabung dalam sebuah LSM lingkungan nasional (Indonesian Green Action Forum) akan melakukan eksekusi sebuah proyek penanaman mangrove di daerah Jepara, saya pun tiba-tiba terpikir untuk melakukan perjalanan singkat ke 3 kota sebelum sampai di tempat tujuan utama saya, yaitu Jepara.

Well karena kebetulan Desy bertempat tinggal di Purworejo, akhirnya kota itulah yang pertama kali saya singgahi. Dengan bermodal pemesanan tiket kereta api online dari stasiun Pasar Senen menuju satasiun Kuto Arjo seharga 40 ribu, dan sekalian memesan tiket untuk kembali dari stasiun Tawang Semarang menuju stasiun Pasar Senen seharga 40 ribu juga (kelas bisnis loh), hehe alhamdulillah akhirnya tanggal 11 Juli 2014 sekitar pukul 2 siang kami tiba di rumah Desy dan bermalam disana. Esoknya kami menuju rumah kakeknya Desy di daerah Purworejo kota. Puas bermain dengan anak-anak kecil ke sebuah sungai, sore harinya kami ‘ngabuburit’ ke alun-alun kota Purworejo sambil menunggu waktu berbuka puasa.

Akhirnya kami melanjutkan perjalanan menuju kota selanjutnya, yaitu Yogyakarta. Bermodalkan tiket kereta Prambanan Express seharga 6 ribu dari stasiun Kuto Arjo menuju stasiun Tugu, kami pun sampai di kota yang terkenal akan nama sebuah jalannya “Malioboro” atau bahkan terkenal akan sebuah candi tempat patung Roro Jonggrang berada “Prambanan”. Hal yang pertama kali kami lakukan ketika sampai adalah bernasis ria, haha. Setelah menunggu seorang teman (Edwar Josen) untuk menemani kami berjalan-jalan akhirnya kami menaiki Trans Jogja menuju Candi Prambanan bermodal 3 ribu. Tapi sayang tiba-tiba hujan turun, sehingga kami memutuskan untuk segera menuju rumah Tante Eny di Kasihan, Bantul (hehe adik ayah saya yang kebetulan rumahnya kami jadikan tempat menginap selama di Jogja).

Begitu banyak cerita ketika kami di Jogja, yang mungkin terlalu membosankan kalau saya ceritakan satu 
persatu. Well tempat-tempat yang sempat kami kunjungi di Jogja adalah Candi Prambanan, Museum Perjuangan Yogyakarta, Alun-alun selatan, Keraton Yogyakarta, Museum Kereta, Masjid Agung, Pasar Beringharjo, Jalan Malioboro, dan Monumen Tugu.

Dan akhirnya perjalanan selama 3 hari di Jogja dengan berbagai tempat dan pengalaman menariknya harus kami akhiri, dengan perpisahan di Terminal Jombor. Mulai dari senang sampai lelah dan kesal karena kehabisan bis menuju Bantul sehingga jarak sekitar 3 km harus kami tempuh dengan berjalan kaki selama 2,5 jam, haha. Saya melanjutkan perjalanan menuju Semarang, sedangkan Desy menuju Purworejo dan pulang kerumah.

Dari Semarang, saya kembali melanjutkan perjalanan menuju Jepara, kali ini dengan seorang teman perjalanan yang baru, Orita. Alhamdulillah dengan bermodalkan 20 ribu menaiki bis kota kami tiba dirumah Kak Achmad disaat azan maghrib berkumandang menandakan waktunya berbuka puasa, hehe.

Hari pertama di Jepara, kami (Hany, Angga, Mega, Orita) langsung melakukan sosialisasi ke SDN 2 Srobyong dan SDN 2 Jambu mengajak mereka untuk berpartisipasi dalam menjaga lingkungan. Hari kedua, kami mengunjungi SDN 4 Jambu belajar bersama tentang menjaga lingkungan melalui kegiatan bertani dengan sistem vertical garden di sekolah. Hari ketiga, kami mengunjungi SMAN 1 Jepara dan SMAN 1 Bangsri. Dan hari terakhir adalah kegiatan menanam mangrove di Pantai Blebak dengan mengajak anak dan warga sekitar untuk berpartisipasi. Well, alhamdulillah semua kegiatan kami selama di Jepara diberi kelancaran oleh Allah dengan banyaknya partisipan yang antusias dengan kegiatan yang kami lakukan. Semoga semuanya bermanfaat, aamiin..
bersama anak anak SDN 4 Jambu
Hari terakhir di Jepara, kami habiskan untuk berlibur di Jepara kota. Ditemani Angga dan adiknya yang memang asli warga Jepara, saya dan Orita diajak bermain ke Pantai Kartini mengunjungi sebuah mini sea world berbangun kura-kura. Dan menikmati desiran angin sambil melihat kapal lintas Karimunjawa dari pinggir pelabuhan, heem menambah minat saya untuk suatu saat nanti semoga diberi kesempatan untuk pergi kesana juga, aamiin, hehe.

Tanggal 22 Juli 2014, sudah saatnya bagi saya untuk kembali ke Bogor. Tanpa mau menghabiskan waktu berlibur dengan sia-sia, akhirnya saya dan Orita memutuskan untuk bermain sebentar di Semarang sambil menunggu kereta yang akan saya naiki malam harinya. Well, Lawang Sewu yang terkenal akan mistiknya menjadi tempat persinggahan kami, karena bingung mau kemana lagi. Dan ternyata tempat tersebut tidak seseram yang kami bayangkan, justru banyak sejarah yang dapat kami ambil dari penjelasan seorang tour guide yang setia menemani dan mengabadikan beberapa foto kami disana.   

Dan akhirnya kami harus berpisah di stasiun Tawang Semarang. Saya melanjutkan perjalanan pulang menuju Bogor dengan kereta, sedangkan Orita naik bis menuju Wonosobo untuk pulang. Pulang sendiri dengan kereta malam rasanya sangat membosankan, terlebih lagi di depan saya hanya ada seorang bapak yang kurang asik untuk diajak mengobrol, sehingga saya lebih memilih tidur sambil memutar musik selama perjalanan.

Catatan: Alhamdulillah, terimakasih Ya Allah Engkau masih mengizinkanku menikmati perjalan menapaki daerah Jawa bagian tengah yang sangat kental akan budaya lokalnya. Mendapat teman baru di kereta dan menawari saya untuk kapan-kapan bermain ke rumahnya di daerah Wadas Lintang, bermain dengan bocah-bocah kecil sambil mengenal alam, tak terasa sudah 12 hari ku lalui dalam canda, kisah, lelah, namun tetap ada tawa diselingi seyum ikhlas orang-orang yang saya temui. Mempelajari bahasa daerah melalui celotehan kecil para bocah yang tiba-tiba hadir ditengah saya mencampur pupuk dengan tanah untuk media menanam, sangat lucu rasanya, terlebih ketika ada seorang anak kecil yang tiba-tiba menghampiri saya dan berkata “kaka, boleh salim ga?” sambil terurai senyum manis dari bibir kecilnya. Dan kadang ada keluh dalam kisah, ketika ban motor yang tiba-tiba bocor ditengah teriknya kota Jepara. Dan semua itu kulalui dengan teman perjalanan yang sangat menyenangkan, terimakasih atas perjalanan menyenangkannya Desy, Bangjos, Orita, Mega, Angga, dan adik kecil Cipluk, hehe..


#latepost J

2 comments:

  1. Wah, main ke Purworejo kota ane tuh sist :)) Hihihi, gimana? Nyaman toh lingkungan dan masyarakatnya?

    ReplyDelete
  2. kalo udah di jepara nanggung nih kalo gak dateng ke tempat wisata di jepara.
    di jepara banyak pantai seperti Pantai Bandengan, dll. Karimun jawa juga keren banget
    good artikel. thanks :)

    ReplyDelete