Holla, well now, I want to tell you about my traveling in
Center of Java J
hehe sebenernya ini adalah sebuah traveling yang tidak
direncanakan sama sekali, dan tidak di budget kan untuk dilakukan.. tapi
alhamdulillah ditengah kegalauan bersama seorang teman (Desy Fristanti) di
kampus untuk menghabiskan waktu liburan semester genap ini..
Karena kebetulan tanggal 16 Juli 2014 saya dan tiga orang
teman saya yang tergabung dalam sebuah LSM lingkungan nasional (Indonesian
Green Action Forum) akan melakukan eksekusi sebuah proyek penanaman mangrove di
daerah Jepara, saya pun tiba-tiba terpikir untuk melakukan perjalanan singkat
ke 3 kota sebelum sampai di tempat tujuan utama saya, yaitu Jepara.
Well karena kebetulan Desy bertempat tinggal di Purworejo,
akhirnya kota itulah yang pertama kali saya singgahi. Dengan bermodal pemesanan
tiket kereta api online dari stasiun Pasar Senen menuju satasiun Kuto Arjo
seharga 40 ribu, dan sekalian memesan tiket untuk kembali dari stasiun Tawang Semarang
menuju stasiun Pasar Senen seharga 40 ribu juga (kelas bisnis loh), hehe
alhamdulillah akhirnya tanggal 11 Juli 2014 sekitar pukul 2 siang kami tiba di
rumah Desy dan bermalam disana. Esoknya kami menuju rumah kakeknya Desy di
daerah Purworejo kota. Puas bermain dengan anak-anak kecil ke sebuah sungai,
sore harinya kami ‘ngabuburit’ ke alun-alun kota Purworejo sambil menunggu
waktu berbuka puasa.
Akhirnya kami melanjutkan perjalanan menuju kota
selanjutnya, yaitu Yogyakarta. Bermodalkan tiket kereta Prambanan Express
seharga 6 ribu dari stasiun Kuto Arjo menuju stasiun Tugu, kami pun sampai di
kota yang terkenal akan nama sebuah jalannya “Malioboro” atau bahkan terkenal
akan sebuah candi tempat patung Roro Jonggrang berada “Prambanan”. Hal yang
pertama kali kami lakukan ketika sampai adalah bernasis ria, haha. Setelah menunggu
seorang teman (Edwar Josen) untuk menemani kami berjalan-jalan akhirnya kami
menaiki Trans Jogja menuju Candi Prambanan bermodal 3 ribu. Tapi sayang
tiba-tiba hujan turun, sehingga kami memutuskan untuk segera menuju rumah Tante
Eny di Kasihan, Bantul (hehe adik ayah saya yang kebetulan rumahnya kami jadikan tempat
menginap selama di Jogja).
Begitu banyak cerita ketika kami di Jogja, yang mungkin
terlalu membosankan kalau saya ceritakan satu
persatu. Well tempat-tempat yang
sempat kami kunjungi di Jogja adalah Candi Prambanan, Museum Perjuangan Yogyakarta,
Alun-alun selatan, Keraton Yogyakarta, Museum Kereta, Masjid Agung, Pasar
Beringharjo, Jalan Malioboro, dan Monumen Tugu.
Dan akhirnya perjalanan selama 3 hari di Jogja dengan
berbagai tempat dan pengalaman menariknya harus kami akhiri, dengan perpisahan
di Terminal Jombor. Mulai dari senang sampai lelah dan kesal karena kehabisan
bis menuju Bantul sehingga jarak sekitar 3 km harus kami tempuh dengan berjalan
kaki selama 2,5 jam, haha. Saya melanjutkan perjalanan menuju Semarang,
sedangkan Desy menuju Purworejo dan pulang kerumah.
Dari Semarang, saya kembali melanjutkan perjalanan menuju
Jepara, kali ini dengan seorang teman perjalanan yang baru, Orita. Alhamdulillah
dengan bermodalkan 20 ribu menaiki bis kota kami tiba dirumah Kak Achmad disaat
azan maghrib berkumandang menandakan waktunya berbuka puasa, hehe.
Hari pertama di Jepara, kami (Hany, Angga, Mega, Orita) langsung
melakukan sosialisasi ke SDN 2 Srobyong dan SDN 2 Jambu mengajak mereka untuk
berpartisipasi dalam menjaga lingkungan. Hari kedua, kami mengunjungi SDN 4
Jambu belajar bersama tentang menjaga lingkungan melalui kegiatan bertani
dengan sistem vertical garden di sekolah. Hari ketiga, kami mengunjungi SMAN 1
Jepara dan SMAN 1 Bangsri. Dan hari terakhir adalah kegiatan menanam mangrove
di Pantai Blebak dengan mengajak anak dan warga sekitar untuk berpartisipasi. Well,
alhamdulillah semua kegiatan kami selama di Jepara diberi kelancaran oleh Allah
dengan banyaknya partisipan yang antusias dengan kegiatan yang kami lakukan. Semoga
semuanya bermanfaat, aamiin..
bersama anak anak SDN 4 Jambu |
Tanggal 22 Juli 2014, sudah saatnya bagi saya untuk kembali
ke Bogor. Tanpa mau menghabiskan waktu berlibur dengan sia-sia, akhirnya saya
dan Orita memutuskan untuk bermain sebentar di Semarang sambil menunggu kereta
yang akan saya naiki malam harinya. Well, Lawang Sewu yang terkenal akan
mistiknya menjadi tempat persinggahan kami, karena bingung mau kemana lagi. Dan
ternyata tempat tersebut tidak seseram yang kami bayangkan, justru banyak
sejarah yang dapat kami ambil dari penjelasan seorang tour guide yang setia
menemani dan mengabadikan beberapa foto kami disana.
Dan akhirnya kami harus berpisah di stasiun Tawang Semarang.
Saya melanjutkan perjalanan pulang menuju Bogor dengan kereta, sedangkan Orita naik
bis menuju Wonosobo untuk pulang. Pulang sendiri dengan kereta malam rasanya
sangat membosankan, terlebih lagi di depan saya hanya ada seorang bapak yang
kurang asik untuk diajak mengobrol, sehingga saya lebih memilih tidur sambil
memutar musik selama perjalanan.
Catatan: Alhamdulillah, terimakasih Ya Allah Engkau masih
mengizinkanku menikmati perjalan menapaki daerah Jawa bagian tengah yang sangat
kental akan budaya lokalnya. Mendapat teman baru di kereta dan menawari saya
untuk kapan-kapan bermain ke rumahnya di daerah Wadas Lintang, bermain dengan
bocah-bocah kecil sambil mengenal alam, tak terasa sudah 12 hari ku lalui dalam
canda, kisah, lelah, namun tetap ada tawa diselingi seyum ikhlas orang-orang
yang saya temui. Mempelajari bahasa daerah melalui celotehan kecil para bocah
yang tiba-tiba hadir ditengah saya mencampur pupuk dengan tanah untuk media
menanam, sangat lucu rasanya, terlebih ketika ada seorang anak kecil yang
tiba-tiba menghampiri saya dan berkata “kaka, boleh salim ga?” sambil terurai
senyum manis dari bibir kecilnya. Dan kadang ada keluh dalam kisah, ketika ban
motor yang tiba-tiba bocor ditengah teriknya kota Jepara. Dan semua itu kulalui
dengan teman perjalanan yang sangat menyenangkan, terimakasih atas perjalanan
menyenangkannya Desy, Bangjos, Orita, Mega, Angga, dan adik kecil Cipluk,
hehe..
#latepost J
Wah, main ke Purworejo kota ane tuh sist :)) Hihihi, gimana? Nyaman toh lingkungan dan masyarakatnya?
ReplyDeletekalo udah di jepara nanggung nih kalo gak dateng ke tempat wisata di jepara.
ReplyDeletedi jepara banyak pantai seperti Pantai Bandengan, dll. Karimun jawa juga keren banget
good artikel. thanks :)