Alzheimer merupakan salah satu
jenis demensia yang banyak terjadi di dunia. Biasanya penyakit banyak dianggap
sepele padahal risiko kematian akibat Alzheimer masih cukup tinggi, bukan hanya
di Indonesia tapi juga dunia. Orang yan menderita penyakit ini biasanya
memiliki 8 hingga 10 tahun harapan hidup setelah diketahui terjangkitnya. Alzheimer
ditandai dengan adanya penuruan kemampuan kognitif (daya ingat, berpikir, berbicara, serta fungsi
visuospatial) seseorang secara progresif atau perlahan-lahan. Penyakit ini
sering tidak disadari oleh banyak orang karena biasanya penyakit ini dimiliki
oleh para lansia, sehingga banyak dianggap sebagai hal wajar dan biasa saja.
http://satuterpenting.com |
Laporan WHO tahun 2012 terkait
angka Demensia Alzheimer dunia mencapai 35.6 juta jiwa, dan diperkirakan jumlah
tersebut akan terus meningkat. Pada 2030 angka tersebut akan meningkat 2 kali
lipat dan pada 2050 menjadi tiga kali lipat. Alzheimer's Disease International
(ADI) memperkirakan Indonesia memiliki jumlah penderita demensia sebesar 1,2
juta jiwa dan masuk dalam sepuluh negara dengan demensia tertinggi di dunia dan
di Asia Tenggara pada 2015.
Berdasarkan data dari WHO
diketahui bahwa penderita Alzheimer kebanyakan dipengaruhi oleh faktor usia. Dimana
risiko menderita penyakit ini terjadi pada 5-8% orang dengan usia lebih dari 65
tahun, 20% pada usia lebih dari 75 tahun, dan 25-50% pada usia lebih dari 85
tahun.
Jika terus dibiarkan jumlah
penderita Alzheimer dapat terus meningkat, bukan hanya pada lansia namun juga
kaula muda. Selain usia, penyakit Alzheimer dapat disebabkan oleh berbagai factor,
diantaranya faktor keturunan, luka berat di bagian kepala, kebiasaan merokok
dan minum alkohol, kurang olahraga, berat badan berlebih, dan segala sesuatu
yang dapat memicu gangguan jantung. Faktanya penderita Alzheimer kebanyakan
adalah kaum hawa, hal ini dikarenakan wanita cenderung memiliki umur panjang.
Oleh karena itu, penting bagi
kita untuk mengenali gejala penyakit ini sejak dini. WHO membagi 3 tahapan
seseorang terkena Demensia Alzheimer, yaitu tahap awal (1-2 tahun),
tahap pertengahan (2-4 tahun), tahap akhir (5 tahun berikutnya). Tahap awal dimana seseorang sering melupakan
hal yang baru saja terjadi, melupakan tempat yang sudah familiar baginya, dll.
Tahap pertengahan dimana seseorang mulai kehilangan kemampuan untuk menyusun
kalimat, melupakan nama orang yang dikenalnya, dan sulit untuk memperkirakan
waktu dan tempat. Tahap terakhir tidak mampu mengenali orang lain, tidak mampu
makan dan berpakaian sendiri, hingga tidak mampu mengingat jalan kembali kerumah.
Jika gejala awal sudah mulai terlihat ada baiknya, kita berkonsultasi dengan
dokter. Dan untuk mengetahui lebih jelas, biasanya dokter akan menganjurkan untuk
melakukan CT scan atau MRI.
Sudah banyak penelitian di
dunia yang dilakukan untuk mencari pengobatan dari penyakit Alzheimer. Mulai dari
kimia hingga obat-obatan herbal, namun penyakit
yang dapat menyebabkan kematian ini hanya bisa diperlambat perkembangannya
melalui obat-obatan namun tidak bisa disembuhkan secara total. Beberapa
jurnal yang saya baca menyarankan tumbuhan seperti ginkgo biloba, lemon balm,
ginseng, kunyit, kulit manggis, dan pegagan untuk membantu memulihkan nekrosis (kerusakan)
sel-sel otak serta menghambat apoptosis sel otak.
Pada dasarnya setiap penyakit
ada obatnya. Namun bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati? Sebagai manusia
yang hidup di zaman yang serba instan, sebaiknya pola hidup kita jangan menjadi
instan juga ya. Olahraga teratur dan menjaga pola makan sehat penting untuk
mencegah kita dari datangnya penyakit.
Referensi :
Bayyinatul Muchtaromah dan Leny Rusvita Umami. 2016. Efek Farmakologi
Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) Sebagai Suplemen Pemacu Daya Ingat. Prosiding
Seminar Nasional from Basic Science to Comprehensive Education Makassar, 26
Agustus 2016. ISBN: 978-602-72245-1-3.
Safwan, Sapto Yuliani, Suwidjiyo Pramono. 2014. UJI AKTIVITAS MINYAK
ATSIRI RIMPANG KUNYIT (Curcuma Longa Linn) Pada TIKUS SPRAGUE DAWLEY MODEL
DEMENSIA (Kajian Penghambat Aktivitas Asetilkolinesterase). KARTIKA JURNAL
ILMIAH FARMASI, Des 2014, 2 (2), 20-26 ISSN 2354-6565.
Saloni Tanna. 2004. Priority Medicines for Europe and the World "A
Public Health Approach to Innovation". Background Paper 6.11 Alzheimer
Disease and other Dementias. Diakses pada http://www.who.int/medicines/areas/priority_medicines/BP6_11Alzheimer.pdf
http://www.alodokter.com/penyakit-alzheimer
https://www.alzi.or.id/kenali-10-gejala-umum-demensia-alzheimer
http://obattradisionalpenyakitamandel.blogspot.co.id/2014/01/kunyit-jenis-rempah-penyembuh-alzheimer.html
http://obattradisionalpenyakitamandel.blogspot.co.id/2013/06/obat-tradisional-penyakit-demensia-alzheimer.html
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160924070505-255-160792/indonesia-lupa-catat-jumlah-penderita-demensia
Wah, keren kamu bikin artikel kayak gini..
ReplyDeleteHehe iseng bang, lagi nyoba aktif nge-blog bang, Kalo ada saran buat topik boleh bang
Delete