Tulisan
ini dibuat untuk seseorang yang sering bercerita tentang awan, hehe.
“...yang itu Han,
namanya awan Sirus, nah kalo yang agak tebal itu namanya awan Kumulonimbus...”
Berawal
dari cerita tersebutlah saya pun akhirnya jadi penasaran tentang macam-macam
awan dan bagaimana proses pembentukan awan itu sebenarnya, usut punya usut
setelah mencari berbagai sumber tentang awan dan sedikit mengingat-ingat materi
klimatologi yang saya dapat di semester 5, well akhirnya jadi juga tulisan
ini..
FYI
(For Your Information) awan itu sebenarnya...
merupakan kumpulan partikel air dalam bentuk molekul air, kristal es, atau kombinasinya yang terbentuk dari kondensasi uap air akibat adanya gerakan naik massa udara di atmosfer. Massa udara yang bergerak ke atas akan mengalami pendinginan secara adiabatik sehingga kelembaban nisbinya (RH) akan bertambah sampai mendekati 100. Pada titik tersebutlah molekul-molekul air mengalami tumbukan dan saling menyatu sehingga semakin besar dan berat. Dibutuhkan satu juta titik molekul untuk membuat satu tetes hujan yang lebarnya hanya 1 – 2 milimeter, karena hanya dengan ukuran tersebut tetes hujan dapat mengalahkan gerakan udara ke atas.
merupakan kumpulan partikel air dalam bentuk molekul air, kristal es, atau kombinasinya yang terbentuk dari kondensasi uap air akibat adanya gerakan naik massa udara di atmosfer. Massa udara yang bergerak ke atas akan mengalami pendinginan secara adiabatik sehingga kelembaban nisbinya (RH) akan bertambah sampai mendekati 100. Pada titik tersebutlah molekul-molekul air mengalami tumbukan dan saling menyatu sehingga semakin besar dan berat. Dibutuhkan satu juta titik molekul untuk membuat satu tetes hujan yang lebarnya hanya 1 – 2 milimeter, karena hanya dengan ukuran tersebut tetes hujan dapat mengalahkan gerakan udara ke atas.
Untuk macam-macam awan sendiri dibagi menjadi empat kelompok, yaitu awan
tinggi / sirus / siro (6 – 12 km), awan sedang / alto (2 – 6 km), awan rendah /
stratus / strato (0,8 – 2 km), dan awan vertikal (kurang dari 2 km).
Kelompok awan tinggi terdiri atas:
1. Awan sirus, berwarna putih tipis dan nampak halus seperti bulu, pada siang hari dan mengkilat karena banyak mengandung kristal es. Awan sirus sering berwarna merah atau kuning cerah menjelang dan saat matahari terbit atau setelah matahari terbenam.
1. Awan sirus, berwarna putih tipis dan nampak halus seperti bulu, pada siang hari dan mengkilat karena banyak mengandung kristal es. Awan sirus sering berwarna merah atau kuning cerah menjelang dan saat matahari terbit atau setelah matahari terbenam.
2. Awan sirokumulus,
berbentuk gumpalan-gumpalan kecil dan sekilas tampak seperti kumpulan bulu
domba. Awan ini relatif jarang dapat terlihat karena biasanya awan ini
bergabung dengan awan sirus atau sirostratus.
3. Awan sirostratus, berwarna putih hingga pucat
tipis dan tampak seperti tirai kelambu yang sangat halus. Awan ini dapat
membuat langit terlihat seperti susu atau memperlihatkan susunan berserat. Jika
terkena sinar matahari awan ini akan menimbulkan bayangan di atas tanah.
Kelompok
awan sedang terdiri atas:
1. Awan
altokumulus, berwarna putih atau kelabu dan tampak seperti gumpalan kapas pipih.
Awan ini terdiri dari tetes air, namun pada suhu yang sangat rendah dapat
berbentuk kristal es. Awan ini dapat membentuk suatu lapisan yang seragam tersusun
dalam pola baris dan cukup luas.
2. Awan
altostratus, berlapis-lapis seperti pita atau selendang yang tebal, berserat, dan
berwarna kelabu.
Kelompok
awan rendah terdiri atas:
1. Awan
stratokumulus, bergumpal-gumpal lembut dan berwarna abu-abu. Awan ini terdiri atas
tetes awan dan kadang-kadang mengandung tetes hujan dengan intensitas yang
kecil.
2. Awan
stratus, terlihat berlapis-lapis seperti kabut tipis yang melebar. Jika awan
ini melewati cahaya matahari atau bulan, garis bentuk matahari atau bulan dapat
terlihat. Awan ini menjadi kabut jika menyentuh permukaan bumi.
3. Awan
nimbostratus, berupa lapisan awan rendah berwarna abu-abu gelap dan tidak
berbentuk. Cahaya matahari tidak terlihat saat menembus awan ini. Pada cuaca
buruk, awan ini dapat bergabung dengan lapisan awan rendah yang berada
dibawahnya dan dapat menimbulkan banyak hujan.
Kelompok
awan vertikal terdiri atas:
1. Awan
kumulus, berkembang secara vertikal berbentuk kubah atau menyerupai bunga kol
dengan lengkungan berwarna putih cemerlang jika terkena sinar matahari. Bagian dalam
yang hampir horizontal berwarna gelap. Awan ini biasanya muncul pada pagi hari
dan menghilang sebelum malam.
2. Awan
kumulonimbus, berkembang secara vertikal berbentuk seperti gunung atau menara. Pada
bagian atas awan ini berserat dan sering menyebar. Awan ini mengandung tetes
hujan dengan intensitas besar sehingga dapat menimbulkan terjadinya hujan
secara tiba-tiba.
Referensi
Aziz.
2014. Macam-macam awan dan penjelasannya [internet]. [Diunduh pada 2014 Feb 6].
Tersedia pada: http://hm-fomt.heck.in/macam-macam-awan-dan-penjelasannya-full.xhtml.
Materi Kuliah Klimatologi Bab Awan dan Hujan. Departemen Geofisika dan Meteorologi. FMIPA. Institut Pertanian Bogor.
Keren-keren.. Penulisan dapusnya sudah memakai format terbaru IPB tuh ya..
ReplyDeletehehe, biasa aja bang, itu masih terlalu banyak ngambil dari dapus soalnya :p
Delete