Tulisan ini langsung saya buat ketika saya membaca sebuah tulisan kecil di blog salah satu inspirator hidup saya, seorang kakak yang senantiasa menjadi pendorong semangat adik-adiknya untuk mencapai kesuksesan hidup (http://adlienerz.blogspot.com/2014/01/hai-adlien-di-tahun-2024-kado-masa-depan.html)
Semua pengalaman yang dian-diam ia rajut di pulau seberang, Makassar. Jauh dari keluarga justru menjadikannya semakin bersemangat untuk menjadi sesosok panutan bagi kelima adiknya disini. Setiap kali membaca tulisan kecilnya yang sering ia muat di blog, koran, atau semacamnya membuat saya iri dengan semua keberhasilnnya sekaligus membuat saya bersemangat untuk bukan menjadi seseorang yang diam di satu titik awal. Rasanya seperti "tamparan" yang menyadarkan saya, betapa bodohnya saya selama ini, menyia-nyiakan waktu produktif seperti saat ini.
Semua pengalaman yang dian-diam ia rajut di pulau seberang, Makassar. Jauh dari keluarga justru menjadikannya semakin bersemangat untuk menjadi sesosok panutan bagi kelima adiknya disini. Setiap kali membaca tulisan kecilnya yang sering ia muat di blog, koran, atau semacamnya membuat saya iri dengan semua keberhasilnnya sekaligus membuat saya bersemangat untuk bukan menjadi seseorang yang diam di satu titik awal. Rasanya seperti "tamparan" yang menyadarkan saya, betapa bodohnya saya selama ini, menyia-nyiakan waktu produktif seperti saat ini.