CeloteHany

penulis lepas yang menyukai darat, laut, dan langit

January 20, 2018

Sekilas tentang Demensia Alzheimer

Alzheimer merupakan salah satu jenis demensia yang banyak terjadi di dunia. Biasanya penyakit banyak dianggap sepele padahal risiko kematian akibat Alzheimer masih cukup tinggi, bukan hanya di Indonesia tapi juga dunia. Orang yan menderita penyakit ini biasanya memiliki 8 hingga 10 tahun harapan hidup setelah diketahui terjangkitnya. Alzheimer ditandai dengan adanya penuruan kemampuan kognitif  (daya ingat, berpikir, berbicara, serta fungsi visuospatial) seseorang secara progresif atau perlahan-lahan. Penyakit ini sering tidak disadari oleh banyak orang karena biasanya penyakit ini dimiliki oleh para lansia, sehingga banyak dianggap sebagai hal wajar dan biasa saja.

http://satuterpenting.com

Laporan WHO tahun 2012 terkait angka Demensia Alzheimer dunia mencapai 35.6 juta jiwa, dan diperkirakan jumlah tersebut akan terus meningkat. Pada 2030 angka tersebut akan meningkat 2 kali lipat dan pada 2050 menjadi tiga kali lipat. Alzheimer's Disease International (ADI) memperkirakan Indonesia memiliki jumlah penderita demensia sebesar 1,2 juta jiwa dan masuk dalam sepuluh negara dengan demensia tertinggi di dunia dan di Asia Tenggara pada 2015.

Berdasarkan data dari WHO diketahui bahwa penderita Alzheimer kebanyakan dipengaruhi oleh faktor usia. Dimana risiko menderita penyakit ini terjadi pada 5-8% orang dengan usia lebih dari 65 tahun, 20% pada usia lebih dari 75 tahun, dan 25-50% pada usia lebih dari 85 tahun.

Jika terus dibiarkan jumlah penderita Alzheimer dapat terus meningkat, bukan hanya pada lansia namun juga kaula muda. Selain usia, penyakit Alzheimer dapat disebabkan oleh berbagai factor, diantaranya faktor keturunan, luka berat di bagian kepala, kebiasaan merokok dan minum alkohol, kurang olahraga, berat badan berlebih, dan segala sesuatu yang dapat memicu gangguan jantung. Faktanya penderita Alzheimer kebanyakan adalah kaum hawa, hal ini dikarenakan wanita cenderung memiliki umur panjang.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali gejala penyakit ini sejak dini. WHO membagi 3 tahapan seseorang terkena Demensia Alzheimer, yaitu tahap awal (1-2 tahun), tahap pertengahan (2-4 tahun), tahap akhir (5 tahun berikutnya). Tahap awal dimana seseorang sering melupakan hal yang baru saja terjadi, melupakan tempat yang sudah familiar baginya, dll. Tahap pertengahan dimana seseorang mulai kehilangan kemampuan untuk menyusun kalimat, melupakan nama orang yang dikenalnya, dan sulit untuk memperkirakan waktu dan tempat. Tahap terakhir tidak mampu mengenali orang lain, tidak mampu makan dan berpakaian sendiri, hingga tidak mampu mengingat jalan kembali kerumah. Jika gejala awal sudah mulai terlihat ada baiknya, kita berkonsultasi dengan dokter. Dan untuk mengetahui lebih jelas, biasanya dokter akan menganjurkan untuk melakukan CT scan atau MRI.

Sudah banyak penelitian di dunia yang dilakukan untuk mencari pengobatan dari penyakit Alzheimer. Mulai dari kimia hingga obat-obatan herbal, namun penyakit yang dapat menyebabkan kematian ini hanya bisa diperlambat perkembangannya melalui obat-obatan namun tidak bisa disembuhkan secara total. Beberapa jurnal yang saya baca menyarankan tumbuhan seperti ginkgo biloba, lemon balm, ginseng, kunyit, kulit manggis, dan pegagan untuk membantu memulihkan nekrosis (kerusakan) sel-sel otak serta menghambat apoptosis sel otak.

Pada dasarnya setiap penyakit ada obatnya. Namun bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati? Sebagai manusia yang hidup di zaman yang serba instan, sebaiknya pola hidup kita jangan menjadi instan juga ya. Olahraga teratur dan menjaga pola makan sehat penting untuk mencegah kita dari datangnya penyakit.


Referensi :

Bayyinatul Muchtaromah dan Leny Rusvita Umami. 2016. Efek Farmakologi Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) Sebagai Suplemen Pemacu Daya Ingat. Prosiding Seminar Nasional from Basic Science to Comprehensive Education Makassar, 26 Agustus 2016. ISBN: 978-602-72245-1-3.

Safwan, Sapto Yuliani, Suwidjiyo Pramono. 2014. UJI AKTIVITAS MINYAK ATSIRI RIMPANG KUNYIT (Curcuma Longa Linn) Pada TIKUS SPRAGUE DAWLEY MODEL DEMENSIA (Kajian Penghambat Aktivitas Asetilkolinesterase). KARTIKA JURNAL ILMIAH FARMASI, Des 2014, 2 (2), 20-26 ISSN 2354-6565.

Saloni Tanna. 2004. Priority Medicines for Europe and the World "A Public Health Approach to Innovation". Background Paper 6.11 Alzheimer Disease and other Dementias. Diakses pada http://www.who.int/medicines/areas/priority_medicines/BP6_11Alzheimer.pdf

http://www.alodokter.com/penyakit-alzheimer

https://www.alzi.or.id/kenali-10-gejala-umum-demensia-alzheimer

http://obattradisionalpenyakitamandel.blogspot.co.id/2014/01/kunyit-jenis-rempah-penyembuh-alzheimer.html

http://obattradisionalpenyakitamandel.blogspot.co.id/2013/06/obat-tradisional-penyakit-demensia-alzheimer.html

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160924070505-255-160792/indonesia-lupa-catat-jumlah-penderita-demensia



2 comments:

  1. Wah, keren kamu bikin artikel kayak gini..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe iseng bang, lagi nyoba aktif nge-blog bang, Kalo ada saran buat topik boleh bang

      Delete